Senin, 16 Maret 2015

nama : neni liayana
kelas : 9H

Rahasia Gaun Pengantin Putih Revalina S Temat

Liputan6.com, Jakarta Revalina S Temat kini telah resmi menjadi istri dari Rendy Aditya Gunawan yang telah mempersuntingnya pada hari Minggu, 15 Maret 2015 lalu. Mereka menggelar acara pernikahan di The Ritual, Uluwatu, Bali dan berjalan dengan lancar.
Pemain film 'Oooo Nina Bobo' ini tampil cantik dan mempesona dibalut dengan gaun putih di tubuhnya. Nuansa putih dan emas menjadi pilihan Reva untuk gaun pengantin di hari spesialnya itu. Ia tampil anggun dengan kebaya berwarna putih yang dihiasi aksesoris emas pada bagian dada. Terdapat dua aksesoris yang menempel dengan ukuran yang berbeda yaitu bagian atas yang lebih besar.
Dari foto yang diunggah make up artis Revalina S. Temat, Ryan Ogilvy, di akun Instagram miliknya, kebaya putih ini tampak cantik dipadukan dengan kain berwarna emas lembut yang membuat Reva semakin bersinar dan tampil menarik. Gaun yang sederhana dan minimalis ini merupakan rancangan desainer lokal asal Bali yang membuat Reva tampak anggun, cantik, dan tampil mempesona. Untuk headpiece-nya, Revalina mengenakan rancangan Kristoofer Sposa.
Gaun cantik Reva ini dipasangkan dengan Rendy yang juga memakai gaun berwarna putih dan kain berwarna emas. Dilengkapi dengan ikat kepala ala bali dengan motif emas dan putih membuat pria ini tampak gagah dan tampan. Warna putih yang menjadi pilihan pasangan ini mencerminkan kesucian dari pernikahan mereka yang dikombinasikan dengan warna emas membuatnya tampak cerah dan sangat menawan. (Mtp/Liz)

Di Tangan Seniman ini, Batu Bata Jadi Karya Mengagumkan

Liputan6.com, Jakarta Berbagai media bisa diolah dan membuahkan hasil karya hebat berkat kreativitas yang tinggi. Salah satu contohnya adalah karya Brad Spencer. Seniman yang mulai mematung sejak tahun 1984 ini menciptakan karya dari batu bata.
Karyanya dinilai banyak orang mengagumkan. Patung manusia yang menjadi bagian karya ini tampak bagai manusia sungguhan yang dicat seperti batu bata.
Spencer telah berkreasi dengan menggunakan berbagai macam media, mulai dari tanah liat, plester, semen, hingga perunggu. Seperti dilansir dari laman AmusingPlanet, Senin (16/3/2015), eksperimennya dengan berbagai media itu dimulai sejak tahun 1989 . Batu bata akhirnya dipilih karena ia merasa bahwa batu bata memungkinkannya untuk mengecap pengalaman mewarnai, melukis, hingga mematung.
   Dalam menciptakan karya pertama ia mengukir tanah liat yang belum dibentuk menjadi batu bata. Kemudian ia merekonstruksi kembali batu-batu itu, menata batu-batu, dan membakarnya dalam tungku perapian. Spencer pun senang bila karyanya berada di tempat publik dan membiarkan para penonton berinteraksi dengan karyanya.

Pertama sejak Tahun 1988, Baghdad Gelar Fashion Show


Liputan6.com, Jakarta “Fashion show terakhir yang kami lihat adalah pada tahun 1988 di hotel Palestine,” ucap Umm Mustafa yang pada Jumat, 13 Maret 2015, bersama suaminya menghadiri pagelaran busana di Baghdad, Irak. Pasangan Umm Mustafa mengatakan “Kami suka fesyen dan desain. Situasi keamananlah yang telah berdampak pada segalanya. Di sini ada perkembangan namun tak ada kesempatan untuk menunjukkannya pada dunia”.
Seperti dilansir dari Telegraph.co.uk pada Senin (16/3/2015), sebanyak 500 orang datang ke hotel Royal Tulip untuk melihat busana-busana yang dibawakan 16 wanita muda Irak di Baghdad Fashion Show. “Ini adalah mimpi yang menjadi nyata, Saya telah bermimpi tentang sesuatu seperti ini sejak lama,” ujar Ayman Sultan Hajem, satu-satunya desainer pria dari 6 perancang busana yang menampilkan koleksinya dalam acara ini.
Sambungnya menjelaskan anggapan-anggapan negatif yang tumbuh di sana tentang profesi desainer, Hajem mengatakan “Saya merasakan kemenangan atas diri saya dan masyarakat”. Selain profesi desainer, pekerjaan sebagai model fesyen pun tak dianggap positif oleh norma sosial di negri itu. Seorang model di Baghdad Fashion Show bernama Haneen mengaku bahwa ibunya adalah satu-satunya orang di antara keluarga dan teman-temannya yang tahu bahwa ia berjalan di catwalk fashion show tersebut.
“Saya tak memberi tahu siapapun bahwa saya seorang model karena tak ada yang bisa menerima ide itu. Yang ayah saya tahu adalah bahwa saya bekerja di sebuah rumah mode,” kata Haneen. Sambungnya, “Anda bisa membahayakan hidup Anda dengan memilih menjadi model”. Sebagaimana Haneen, model-model lain yang berjalan untuk Baghdad Fashion Show mendapat dukungan dari ibu mereka. “Pada tahun 1980-an, masyarakat tak punya pandangan keras tentang hal-hal semacam ini, golongan ekstremis agama telah mengubahnya,” kata Thanaa yang merupakan ibu dari salah seorang mode di acara itu.
Pada saat yang sama, ratusan mil dari tempat acara itu, ribuan tentara Irak tengah berperang dengan grup ekstremis yang bertujuan untuk membentuk Islamic State. “Jika Anda di Baghdad, acara ini adalah tindak perlawanan terbesar. Ini bukan perang dengan pesawat jet dan tank tapi dengan ide,” jelas Abdelkader Ghassan, seorang Marketing Manager sebuah perusahaan tur wisata

Komikus Asal Kalimantan Timur Ini Bikin Cerita yang Tak Biasa

Liputan6.com, Kalimantan Timur- Judul "Me vs Big Slacker Baby" (disingkat BSB) mungkin masih asing bagi pencinta fiksi non-komik. Namun komik dengan genre slice-of-life atau kisah kehidupan sehari-hari khas remaja SMU karya komikus Annisa Nisfihani asal Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim) ini telah memasuki proses pembuatan season keduanya di re:ON Comics.

Gadis kelahiran tahun 1990 ini termasuk salah satu komikus berbakat di tengah-tengah semaraknya industri ekonomi kreatif di Indonesia. "Annisa adalah komikus yang tangguh karena dengan segala keterbatasan yang ada dia berhasil mengembangkan kemampuannya. Rasanya tidak berlebihan kalau disebut sebagai salah satu komikus muda paling berpotensi dalam dunia komik Indonesia saat ini, dan kami bangga dengan dia," kata Yudha Nyoman Negara, salah seorang pendiri re:ON Comics, kompilasi komik karya komikus lokal, di Jakarta hari ini.

Hal senada disampaikan oleh para pendiri re:ON Comics lainnya, Chris Lie dan Andik Prayogo. Menurut Chris, keberadaan Annisa dan komikus Indonesia lainnya di kancah perkomikan nasional, membuktikan bahwa komikus Indonesia tidak kalah dengan komikus luar negeri. Bahkan harapan akan bangkitnya komik Indonesia di tengah serbuan komik impor makin hari semakin menguat.

Sementara Andik menambahkan bahwa Annisa memiliki kemampuan untuk membangun karakter yang kuat dan membumi. “Dia adalah salah satu contoh nyata yang mengalami perjalanan panjang sebagai seorang komikus untuk bisa eksis,” kata Andik.

Komik BSB karyanya hadir di re:ON Comics sejak volume 6 hingga volume 10. Namun karena animo penggemarnya yang sangat tinggi, terbukti dari banyaknya fan art (karya buatan fans) hingga komentar pembaca yang membanjir di media sosial, maka diputuskan untuk melanjutkan BSB ke seasonkeduanya. Di samping itu, season pertama BSB juga akan segera diterbitkan kembali dalam bentuk buku satuan yang biasanya dikenal dengan istilah trade
paperback atau tankoubon.

Me vs Big Slacker Baby berkisah mengenai Arin, seorang anak SMA yang terobsesi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebersihan dan kerapian. Hidupnya berubah saat seorang anak pindahan dari sekolah lain bernama Alvan memutuskan untuk mengontrak di kost milik orang tua Arin demi belajar hidup mandiri. Masalahnya, sifat Alvan adalah 180 derajat kebalikan dari Arin yaitu berantakan dan tidak teratur sama sekali. Karakter Arin-Alvan yang bagaikan kutub Utara-Selatan ternyata selalu membuat para pembaca komik ini penasaran.

Annisa mengatakan, menjadi komikus, yang telah dirintisnya sejak duduk di bangku SMA, memang tidak mudah. Apalagi dengan keterbatasan dukungan infrastruktur seperti sinyal jaringan komunikasi yang tidak stabil serta listrik yang sering padam.
“Di tempat saya dalam seminggu bisa mati lampu hingga tiga kali. Jadi saya terpaksa membuat komik dengan metode tradisional menggunakan kertas dan pensil dengan bantuan penerangan dari lampu tempel. Dan saat listrik menyala kembali, barulah saya scan untuk diteruskan secara digital di komputer,” kata Annisa.

Dia pun sepakat bahwa komikus Indonesia harus mampu bangkit menghadapi serbuan komik luar negeri dan berpesan kepada para generasi muda untuk berani mencoba dan tidak mudah patah arang. “Industri kreatif kita pasti bisa maju, generasi muda harus kreatif, dan senantiasa berupaya untuk menghasilkan karya yang terbaikdemi kemajuan bangsa kita,” pungkasnya.

Semangat juangnya yang amat tinggi bisa dimaklumi karena keluarga Annisa, terutama sang ibu, pada awalnya juga mempertanyakan apakah pekerjaan sebagai komikus bisa memberikan penghidupan yang layak. Tapi akhirnya mereka bisa menerima setelah komik miliknya terbit dan diterima dengan baik oleh para pembacanya serta ia kini juga telah mendapat penghasilan yang rutin.

Bagi penggemar Annisa maupun komik"Me vs Big Slacker Baby"bakal dapat bertemu langsung dengan komikus ini pada re:ON Convention (re:CON) yang akan berlangsung di Margo City, Depok pada tanggal 23-25 April 2015 mendatang. (Cyn/Ars)

Bahan Mentah Batu Akik Dominasi Pameran Batu Akik Bengkulu

Liputan6.com, Bengkulu Transaksi jual beli bongkahan bahan batu akik atau Rough mendominasi pameran yang digelar sepanjang Jalan S Parman Kota Bengkulu sejak tanggal 9 hingga 19 Maret 2015 mendatang.

Para pedagang Rough mengaku bisa meraup untung besar dari penjualan Rough selama pameran, tidak tanggung tanggung, setiap hari selama pameran, mereka bisa menjual sedikitnya 500 kilogram Rough berbagai ukuran dan berat batu.

Meri Irawan, pedagang Rough yang membawa bahan dari Kabupaten Bengkulu Utara dan Kaur mengaku keuntungan perhari dari Rough mencapai angka 250 juta rupiah. Jika kondisi ini terus bertahan hingga akhir pameran selama 10 hari, diprediksi keuntungan besar mencapai 2,5 miliar rupiah.

"Khusus Rough jenis Calcedonny yang laris manis, ada jenis white, Red, Yellow dan Gold Calcedonny yang kami jual," ujar Meri di Bengkulu (15/3/2015).

Selain Calcedonny, Meri juga menjual bongkahan Rough jenis Bacan, Lavender, Giok Aceh, Giok Sungaidareh Padang, Kalimaya Banten dan beberapa batu akik jenis batu Hitam atau Kecubung, tetapi dalam jumlah terbatas.

"Untuk jenis premium seperti Bacan dan Kalimaya kami membatasi jumlahnya karena mahal, lebih banyak kami jual dalam bentuk siap pakai, untuk giok bahannya banyak, jadi kami bisa jual pertai besar," tambah Meri.

Muhammad Zakaria, pedagang asal Kabupaten Lebong mengaku keuntungan yang didapat dari menjual Rough bisa berlipat, sebab bahan yang dia jual termasuk jenis langka, seperti Ruby warna merah muda atau Pink Ruby dan Panca Warna tembus pandang.

"Warna Pink ini varian baru dan hanya ada di kabupaten Lebong, pembelinya rata rata kaum perempuan, mereka membeli rough karena sudah punya cincin, kalung atau gelang yang dibeli terpisah, jadi tinggal bawa Rough ke pengasah batu akik untuk mencocokkan ukuran," jelas Zakaria yang akrab dipanggil Bang Jack.

Indarwati, salah seorang karyawan swasta yang khusus datang ke pameran bersama 4 rekannya mengaku tertarik membeli Rough warna Pink karena lebih terang dan terlihat segar jika dipakai.

"Saya akan buat satu paket semuanya warna Pink, Cincin, kalung, anting anting dan gelang, semuanya akan saya kasih batu warna Pink ini," ujar Indarwati. (Yuliardi Hardjo Putra/Ars)  

Bupati Indramayu Minta Warga Korban Banjir Bersedia Mengungsi

Liputan6.com, Indramayu - Puluhan warga Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin sore terpaksa dievakuasi karena rumah mereka nyaris tenggelam akibat banjir. Petugas cukup kewalahan mengevakuasi warga karena terbatasnya jumlah perahu yang tersedia.
Seperti dityangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (16/3/2015), sejumlah warga bahkan sudah naik ke lantai 2 atau loteng rumah mereka karena ketinggian air terus bertambah.
Kendati demikian, sejumlah warga tidak mau mengungsi dan memilih bertahan di rumah mereka. Namun petugas berusaha membujuk warga agar bersedia dievakuasi ke tempat pengungsian.
Bupati Indramayu Anna Sophanah langsung mendatangi lokasi pengungsian dengan kondisi seadanya. Ia meminta agar warga segera mengungsi karena rumah mereka sudah tidak mungkin dihuni untuk sementara waktu.
"Jadi kami mengupayakan agar semua masyarakat selamat. Pertama itu menyelamatkan masyarakat dulu. Makanya kita berupaya untuk evakuasi," ujar Anna.
Banjir akibat meluapnya Sungai Cimanuk ini berlangsung sejak Senin dini hari tadi. Banjir semakin meluas akibat tanggul Sungai Cimanuk jebol. Tidak hanya rumah warga yang nyaris tenggelam, tapi juga sejumlah kendaraan yang tidak sempat diselamatkan pemiliknya.
Selain merendam permukiman, banjir juga nyaris melumpuhkan aktivitas warga. Sebab genangan air juga merendam jalur Pantura di Desa Pilangsari. Tak ada kendaraan bermotor yang berani lewat di jalur yang biasanya dipadati kendaraan ini. Ketinggian air bahkan sudah mencapai 50 centimeter hingga menenggelamkan pembatas jalan.
Polisi terpaksa mengalihkan arus kendaraan baik dari Jakarta menuju Jawa Tengah maupun sebaliknya ke jalur alternatif. Di antaranya Jatibarang-Karang-Cirebon dan Lohbener-Karang Ampel-Cirebon, sebab antrean kendaraan di jalur ini sudah menumpuk hingga belasan kilometer.
Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang dan Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat jebol pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Banjir meluas ke 7 kecamatan di Indramayu, yaitu Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Lohbener, Sindang, Tukdana, dan Pasekan. (Nfs/Ado