Liputan6.com, Jakarta Revalina S Temat kini telah resmi
menjadi istri dari Rendy Aditya Gunawan yang telah mempersuntingnya pada
hari Minggu, 15 Maret 2015 lalu. Mereka menggelar acara pernikahan di
The Ritual, Uluwatu, Bali dan berjalan dengan lancar.
Pemain film 'Oooo Nina Bobo' ini tampil cantik dan mempesona dibalut dengan gaunputih
di tubuhnya. Nuansa putih dan emas menjadi pilihan Reva untuk gaun
pengantin di hari spesialnya itu. Ia tampil anggun dengan kebaya
berwarna putih yang dihiasi aksesoris emas pada bagian dada. Terdapat
dua aksesoris yang menempel dengan ukuran yang berbeda yaitu bagian atas
yang lebih besar.
Dari foto yang diunggah make up artis Revalina S. Temat, Ryan Ogilvy,
di akun Instagram miliknya, kebaya putih ini tampak cantik dipadukan
dengan kain berwarna emas lembut yang membuat Reva semakin bersinar dan
tampil menarik. Gaun yang sederhana dan minimalis ini merupakan
rancangan desainer lokal asal Bali yang membuat Reva tampak anggun,
cantik, dan tampil mempesona. Untuk headpiece-nya, Revalina mengenakan rancangan Kristoofer Sposa.
Gaun cantik Reva ini dipasangkan dengan Rendy yang juga memakai gaun
berwarna putih dan kain berwarna emas. Dilengkapi dengan ikat kepala ala
bali dengan motif emas dan putih membuat pria ini tampak gagah dan
tampan. Warna putih yang menjadi pilihan pasangan ini mencerminkan
kesucian dari pernikahanmereka yang dikombinasikan dengan warna emas membuatnya tampak cerah dan sangat menawan. (Mtp/Liz)
Liputan6.com, Jakarta Berbagai media bisa diolah dan
membuahkan hasil karya hebat berkat kreativitas yang tinggi. Salah satu
contohnya adalah karya Brad Spencer. Seniman yang mulai mematung sejak
tahun 1984 ini menciptakan karya dari batu bata.
Karyanya dinilai banyak orang mengagumkan. Patung manusia yang
menjadi bagian karya ini tampak bagai manusia sungguhan yang dicat
seperti batu bata.
Spencer telah berkreasi dengan menggunakan berbagai macam media,
mulai dari tanah liat, plester, semen, hingga perunggu. Seperti dilansir
dari laman AmusingPlanet, Senin (16/3/2015), eksperimennya
dengan berbagai media itu dimulai sejak tahun 1989 . Batu bata akhirnya
dipilih karena ia merasa bahwa batu bata memungkinkannya untuk mengecap
pengalaman mewarnai, melukis, hingga mematung.
Dalam menciptakan karya pertama ia mengukir tanah liat yang belum
dibentuk menjadi batu bata. Kemudian ia merekonstruksi kembali batu-batu
itu, menata batu-batu, dan membakarnya dalam tungku perapian. Spencer
pun senang bila karyanya berada di tempat publik dan membiarkan para
penonton berinteraksi dengan karyanya.
Liputan6.com, Jakarta “Fashion show terakhir yang kami
lihat adalah pada tahun 1988 di hotel Palestine,” ucap Umm Mustafa yang
pada Jumat, 13 Maret 2015, bersama suaminya menghadiri pagelaran busana
di Baghdad, Irak. Pasangan Umm Mustafa mengatakan “Kami suka fesyen dan
desain. Situasi keamananlah yang telah berdampak pada segalanya. Di sini
ada perkembangan namun tak ada kesempatan untuk menunjukkannya pada
dunia”.
Seperti dilansir dari Telegraph.co.uk pada Senin (16/3/2015),
sebanyak 500 orang datang ke hotel Royal Tulip untuk melihat
busana-busana yang dibawakan 16 wanita muda Irak di Baghdad Fashion
Show. “Ini adalah mimpi yang menjadi nyata, Saya telah bermimpi tentang
sesuatu seperti ini sejak lama,” ujar Ayman Sultan Hajem, satu-satunya
desainer pria dari 6 perancang busana yang menampilkan koleksinya dalam
acara ini.
Sambungnya menjelaskan anggapan-anggapan negatif yang tumbuh di sana
tentang profesi desainer, Hajem mengatakan “Saya merasakan kemenangan
atas diri saya dan masyarakat”. Selain profesi desainer, pekerjaan
sebagai model fesyen pun tak dianggap positif oleh norma sosial di negri
itu. Seorang model di Baghdad Fashion Show bernama Haneen mengaku bahwa
ibunya adalah satu-satunya orang di antara keluarga dan teman-temannya
yang tahu bahwa ia berjalan di catwalk fashion show tersebut.
“Saya tak memberi tahu siapapun bahwa saya seorang model karena tak
ada yang bisa menerima ide itu. Yang ayah saya tahu adalah bahwa saya
bekerja di sebuah rumah mode,” kata Haneen. Sambungnya, “Anda bisa
membahayakan hidup Anda dengan memilih menjadi model”. Sebagaimana
Haneen, model-model lain yang berjalan untuk Baghdad Fashion Show
mendapat dukungan dari ibu mereka. “Pada tahun 1980-an, masyarakat tak
punya pandangan keras tentang hal-hal semacam ini, golongan ekstremis
agama telah mengubahnya,” kata Thanaa yang merupakan ibu dari salah
seorang mode di acara itu.
Pada saat yang sama, ratusan mil dari tempat acara itu, ribuan
tentara Irak tengah berperang dengan grup ekstremis yang bertujuan untuk
membentuk Islamic State. “Jika Anda di Baghdad, acara ini adalah tindak
perlawanan terbesar. Ini bukan perang dengan pesawat jet dan tank tapi
dengan ide,” jelas Abdelkader Ghassan, seorang Marketing Manager sebuah
perusahaan tur wisata
Liputan6.com, Kalimantan Timur- Judul "Me vs Big Slacker
Baby" (disingkat BSB) mungkin masih asing bagi pencinta fiksi non-komik.
Namun komik dengan genre slice-of-life atau kisah kehidupan sehari-hari
khas remaja SMU karya komikus Annisa Nisfihani asal Tenggarong,
Kalimantan Timur (Kaltim) ini telah memasuki proses pembuatan season
keduanya di re:ON Comics.
Gadis kelahiran tahun 1990 ini termasuk
salah satu komikus berbakat di tengah-tengah semaraknya industri
ekonomi kreatif di Indonesia. "Annisa adalah komikus yang tangguh karena
dengan segala keterbatasan yang ada dia berhasil mengembangkan
kemampuannya. Rasanya tidak berlebihan kalau disebut sebagai salah satu
komikus muda paling berpotensi dalam dunia komik Indonesia saat ini, dan
kami bangga dengan dia," kata Yudha Nyoman Negara, salah seorang
pendiri re:ON Comics, kompilasi komik karya komikus lokal, di Jakarta
hari ini.
Hal senada disampaikan oleh para pendiri re:ON Comics
lainnya, Chris Lie dan Andik Prayogo. Menurut Chris, keberadaan Annisa
dan komikus Indonesia lainnya di kancah perkomikan nasional, membuktikan
bahwa komikus Indonesia tidak kalah dengan komikus luar negeri. Bahkan
harapan akan bangkitnya komik Indonesia di tengah serbuan komik impor
makin hari semakin menguat.
Sementara Andik menambahkan bahwa
Annisa memiliki kemampuan untuk membangun karakter yang kuat dan
membumi. “Dia adalah salah satu contoh nyata yang mengalami perjalanan
panjang sebagai seorang komikus untuk bisa eksis,” kata Andik.
Komik BSB karyanya hadir di re:ON Comics sejak volume 6 hingga
volume 10. Namun karena animo penggemarnya yang sangat tinggi, terbukti
dari banyaknya fan art (karya buatan fans) hingga komentar pembaca yang
membanjir di media sosial, maka diputuskan untuk melanjutkan BSB ke
seasonkeduanya. Di samping itu, season pertama BSB juga akan segera
diterbitkan kembali dalam bentuk buku satuan yang biasanya dikenal
dengan istilah trade paperback atau tankoubon.
Me
vs Big Slacker Baby berkisah mengenai Arin, seorang anak SMA yang
terobsesi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebersihan dan
kerapian. Hidupnya berubah saat seorang anak pindahan dari sekolah lain
bernama Alvan memutuskan untuk mengontrak di kost milik orang tua Arin
demi belajar hidup mandiri. Masalahnya, sifat Alvan adalah 180 derajat
kebalikan dari Arin yaitu berantakan dan tidak teratur sama sekali.
Karakter Arin-Alvan yang bagaikan kutub Utara-Selatan ternyata selalu
membuat para pembaca komik ini penasaran.
Annisa mengatakan,
menjadi komikus, yang telah dirintisnya sejak duduk di bangku SMA,
memang tidak mudah. Apalagi dengan keterbatasan dukungan infrastruktur
seperti sinyal jaringan komunikasi yang tidak stabil serta listrik yang
sering padam.
“Di tempat saya dalam seminggu bisa mati lampu hingga tiga kali.
Jadi saya terpaksa membuat komik dengan metode tradisional menggunakan
kertas dan pensil dengan bantuan penerangan dari lampu tempel. Dan saat
listrik menyala kembali, barulah saya scan untuk diteruskan secara
digital di komputer,” kata Annisa.
Dia pun sepakat bahwa komikus
Indonesia harus mampu bangkit menghadapi serbuan komik luar negeri dan
berpesan kepada para generasi muda untuk berani mencoba dan tidak mudah
patah arang. “Industri kreatif kita pasti bisa maju, generasi muda harus
kreatif, dan senantiasa berupaya untuk menghasilkan karya yang
terbaikdemi kemajuan bangsa kita,” pungkasnya.
Semangat juangnya yang amat tinggi bisa dimaklumi karena keluarga
Annisa, terutama sang ibu, pada awalnya juga mempertanyakan apakah
pekerjaan sebagai komikus bisa memberikan penghidupan yang layak. Tapi
akhirnya mereka bisa menerima setelah komik miliknya terbit dan diterima
dengan baik oleh para pembacanya serta ia kini juga telah mendapat
penghasilan yang rutin.
Bagi penggemar Annisa maupun komik"Me vs
Big Slacker Baby"bakal dapat bertemu langsung dengan komikus ini pada
re:ON Convention (re:CON) yang akan berlangsung di Margo City, Depok
pada tanggal 23-25 April 2015 mendatang. (Cyn/Ars)
Liputan6.com, Bengkulu Transaksi jual beli bongkahan bahan batu akik
atau Rough mendominasi pameran yang digelar sepanjang Jalan S Parman
Kota Bengkulu sejak tanggal 9 hingga 19 Maret 2015 mendatang.
Para
pedagang Rough mengaku bisa meraup untung besar dari penjualan Rough
selama pameran, tidak tanggung tanggung, setiap hari selama pameran,
mereka bisa menjual sedikitnya 500 kilogram Rough berbagai ukuran dan
berat batu.
Meri Irawan, pedagang Rough yang membawa bahan dari
Kabupaten Bengkulu Utara dan Kaur mengaku keuntungan perhari dari Rough
mencapai angka 250 juta rupiah. Jika kondisi ini terus bertahan hingga
akhir pameran selama 10 hari, diprediksi keuntungan besar mencapai 2,5
miliar rupiah.
"Khusus Rough jenis Calcedonny yang laris manis,
ada jenis white, Red, Yellow dan Gold Calcedonny yang kami jual," ujar
Meri di Bengkulu (15/3/2015).
Selain Calcedonny, Meri juga
menjual bongkahan Rough jenis Bacan, Lavender, Giok Aceh, Giok
Sungaidareh Padang, Kalimaya Banten dan beberapa batu akik jenis batu Hitam atau Kecubung, tetapi dalam jumlah terbatas.
"Untuk
jenis premium seperti Bacan dan Kalimaya kami membatasi jumlahnya
karena mahal, lebih banyak kami jual dalam bentuk siap pakai, untuk giok
bahannya banyak, jadi kami bisa jual pertai besar," tambah Meri.
Muhammad
Zakaria, pedagang asal Kabupaten Lebong mengaku keuntungan yang didapat
dari menjual Rough bisa berlipat, sebab bahan yang dia jual termasuk
jenis langka, seperti Ruby warna merah muda atau Pink Ruby dan Panca
Warna tembus pandang.
"Warna Pink ini varian baru dan hanya ada
di kabupaten Lebong, pembelinya rata rata kaum perempuan, mereka membeli
rough karena sudah punya cincin, kalung atau gelang yang dibeli
terpisah, jadi tinggal bawa Rough ke pengasah batu akik untuk mencocokkan ukuran," jelas Zakaria yang akrab dipanggil Bang Jack.
Indarwati,
salah seorang karyawan swasta yang khusus datang ke pameran bersama 4
rekannya mengaku tertarik membeli Rough warna Pink karena lebih terang
dan terlihat segar jika dipakai.
"Saya akan buat satu paket
semuanya warna Pink, Cincin, kalung, anting anting dan gelang, semuanya
akan saya kasih batu warna Pink ini," ujar Indarwati. (Yuliardi Hardjo Putra/Ars)
Liputan6.com, Indramayu - Puluhan warga Desa Pilangsari,
Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin sore terpaksa
dievakuasi karena rumah mereka nyaris tenggelam akibat banjir. Petugas cukup kewalahan mengevakuasi warga karena terbatasnya jumlah perahu yang tersedia.
Seperti dityangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (16/3/2015), sejumlah warga bahkan sudah naik ke lantai 2 atau loteng rumah mereka karena ketinggian air terus bertambah.
Kendati demikian, sejumlah warga tidak mau mengungsi dan memilih
bertahan di rumah mereka. Namun petugas berusaha membujuk warga agar
bersedia dievakuasi ke tempat pengungsian.
Bupati Indramayu Anna Sophanah langsung mendatangi lokasi pengungsian
dengan kondisi seadanya. Ia meminta agar warga segera mengungsi karena
rumah mereka sudah tidak mungkin dihuni untuk sementara waktu.
"Jadi kami mengupayakan agar semua masyarakat selamat. Pertama itu
menyelamatkan masyarakat dulu. Makanya kita berupaya untuk evakuasi,"
ujar Anna.
Banjir akibat meluapnya Sungai Cimanuk ini berlangsung sejak Senin
dini hari tadi. Banjir semakin meluas akibat tanggul Sungai Cimanuk
jebol. Tidak hanya rumah warga yang nyaris tenggelam, tapi juga sejumlah
kendaraan yang tidak sempat diselamatkan pemiliknya.
Selain merendam permukiman, banjir juga nyaris melumpuhkan aktivitas
warga. Sebab genangan air juga merendam jalur Pantura di Desa
Pilangsari. Tak ada kendaraan bermotor yang berani lewat di jalur yang
biasanya dipadati kendaraan ini. Ketinggian air bahkan sudah mencapai 50
centimeter hingga menenggelamkan pembatas jalan.
Polisi terpaksa mengalihkan arus kendaraan baik dari Jakarta menuju
Jawa Tengah maupun sebaliknya ke jalur alternatif. Di antaranya
Jatibarang-Karang-Cirebon dan Lohbener-Karang Ampel-Cirebon, sebab
antrean kendaraan di jalur ini sudah menumpuk hingga belasan kilometer.
Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang dan
Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
jebol pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Banjir meluas
ke 7 kecamatan di Indramayu, yaitu Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya,
Bangodua, Lohbener, Sindang, Tukdana, dan Pasekan. (Nfs/Ado